Sunday, November 6, 2016

KAIDAN: GOOD LUCK CHARM

 

KAIDAN

“Pakai jimat ini dan permintaanmu akan terkabul!” Chihiru, sahabat dekat Kawazoe tiba-tiba mengacungkan sebuah jimat bertali kecil kepadanya. Benda itu tampak seperti jalinan benang yang amat rumit (seperti bagian tengah sebuah “Dreamcatcher”). Bagi Kawazoe, benda itu lebih terlebih seperti gantungan kunci mungil ketimbang sebuah jimat.

KAIDAN: CRY FOR HELP

 

KAIDAN

 

Saat itu umurku masih 12 tahun. Pada liburan musim panas, orang tuaku mengajakku dan adikku untuk piknik ke alam bebas. Di sana dekat dengan pegunungan dan ada sungai yang cukup deras mengalir di sana. Kami membuka bekal kami dan menatanya di atas tanah berumput yang lapang. Seingatku, hari itu amat cerah.

KAIDAN: THE LEAPING CAT

 

KAIDAN

“AAAAAAAK! TIDAK!!!”

Saat tengah mengendarai mobilnya di jalan raya malam-malam, seekor kucing putih tiba-tiba melompat ke tengah jalan, tepat di depan mobil Kida.

Ia mencoba mengerem, namun terlambat. Mobilnya tak mungkin menghindarinya dan Kida yakin ia telah melindas kucing malang itu.

KAIDAN: DOJO

 

KAIDAN

“Ih masa sih?”

“Iya aku juga mendengarnya dari Senpai!”

“Gudang itu memang menakutkan sekali sih kalau malam.”

Para siswa sedang sibuk membahas rumor menakutkan yang menyebar di dojo mereka bahwa pada malam hari, suara misterius terdengar di bangunan terpisah yang menjadi gudang mereka.

KAIDAN: CRY OF A CAT

 

KAIDAN

“Setiap hari, siang malam, aku selalu mendengar suara ‘Nya nya nya’! Aku tak tahan lagi!!!” Suzuki kembali bertengkar dengan pacarnya, Natsumi. Namun seperti biasa, gadis itu tak menanggapinya dan asyik menonton televisi.

[Note: sepertinya ‘Nya nya nya’ adalah bagaimana suara kucing terdengar bagi orang Jepang]

KAIDAN: MY DAUGHTER’S BEST FRIEND

 

KAIDAN

Hari ini adalah ulang tahun putriku jadi aku mengadakan pesat ulang tahun dan mengundang semua temannya. namun hampir seluruh temannya berkumpul pada waktu yang telah ditentukan, namun putriku masih saja tidak mau memulai pestanya. Katanya ia masih menunggu sahabatnya belum datang.

KAIDAN: CELLPHONE

 

KAIDAN

Kisah ini terjadi pada masa dimana telepom genggam baru mulai diperkenalkan dan belum banyak orang yang memilikinya.

Ada seorang siswi sekolah yang tinggal di sebuah desa. Orang tuanya membelikannya telepon genggam sebagai hadiah ulang tahun.

KAIDAN (SEMI RIDDLE): TRAIN WINDOW

 

KAIDAN

Kejadian yang hendak kuceritakan ini terjadi beberapa hari lalu.

Selama ini aku selalu rajin menggunakan kereta untuk berangkat ke sekolah dan pulang ke rumah. Setiap perjalanan memakan waktu 30 menit. Biasanya aku selalu merasa bosan selama perjalanan.

Biasanya aku, saudara perempuanku, dan temanku – total 3 orang – akan naik kereta sama-sama. Namun saat itu ada kegiatan di sekolah hingga malam sehingga aku harus pulang sendirian.

Pada saat itulah aku mengalami kejadian mengerikan ini.

KAIDAN (SEMI RIDDLE): NEVER IN MY LIFE I'D BUY AN USED PRINTER AGAIN

 

KAIDAN

Saat itu aku masih seorang mahasisiwa di sebuah universitas. Seperti mahasiswa kebanyakan, aku memerlukan printer untuk mencetak tugas-tugasku. Maka aku memutuskan membeli printer bekas. Pada akhir pekan aku berjalan-jalan di Akihabara dan sampailah di sebuah toko elektronik. Setelah melihat-lihat, akhirnya aku menemukan sebuah printer laser hitam putih. Harganya juga cukup murah, sekitar 9.800 yen. Bahkan masih ada garansinya. Saat itu aku berpikir bahwa aku amat beruntung.

KAIDAN: AMUSEMENT PARK

 

KAIDAN

Aku pergi ke sebuah taman hiburan bersama teman-temanku. Aku sering pergi ke sana, namun baru kali ini aku mengajak mereka.Taman hiburan itu amat terkenal dengan rumah hantunya.

“Kyaaa kyaaaa!!!” Teman-teman cewekku berteriak ketakutan melihat dekorasi seram rumah hantu itu serta para pegawainya yang berpakaian seperti hantu. Namun aku hanya tertawa melihat tingkah mereka.

Saat melewati lorong, kami menyadari suasananya bertambah gelap.

KAIDAN: FOOTSTEPS

 

KAIDAN

Insiden berikut ini terjadi pada tahun pertama aku mulai bekerja setelah lulus kuliah. Pada saat itu aku tinggal di sebuah gedung apartemen berlantai 5. Suasana di sekeliling tempat tinggalku amat tenang dan damai. Karena itulah aku amat menyukainya.

Namun, seperti orang zaman dulu bilang, tiada gading yang retak. Ada sebuah kejadian yang membuatku memutuskan meninggalkan gedung itu.

KAIDAN: CRAYON

 

KAIDAN

Aku mendengar cerita ini dari seorang agen real estate.

Suatu hari ia berhasil menjual rumah pada seorang pemusik. Pemusik itu tinggal sendirian dan kerap memainkan biola kesayangannya setiap malam. Suatu ketika, ia menemui agen real estate itu dan mengatakan ada sesuatu yang aneh dengan salah satu ruangan di rumah barunya.

KAIDAN: DON'T LEAVE THE CURTAINS OPEN

 

KAIDAN

Peristiwa ini terjadi ketika aku menjadi sophomore (siswa SMA). Aku sangat lelah karena aktivitas ekstrakurikuler di sekolah. Jadi begitu pulang aku segera menghabiskan makan malamku dan mandi.

Sesampainya di kamar, aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Rasa lelah dan kantuk yang menyerangku membuatku langsung terlelap tanpa terlebih dahulu menutup tirai jendela.

Tidur tanpa menutup tiai jendela merupakan kesalahan terbesar yang pernah kulakukan.

KAIDAN: BICYCLE

 

KAIDAN

Tanteku memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal gaib semenjak beliau masih muda. Ia pernah bercerita mengenai salah satu pengalamannya kepadaku. Hari itu dia melihat sesuatu yang menakutkan. Ia melihat seorang wanita tua sedang berusaha keras mengayuh sepedanya. Ia terlihat amat kelelahan.

Anehnya, jalan yang lalui datar-datar saja, bukan tanjakan yang berat. Namun wanita itu tampak kepayahan mengayuh pedalnya dan roda sepedanya pun bergerak amat lambat. Ia tampak berupaya keras dan keringat membanjiri wajahnya.

“Apa yang gerangan terjadi?” pikir tanteku.

KAIDAN: THE DEVIL’S CLASSROOM

 

KAIDAN

Sekitar 7-8 tahun lalu, sebuah ruang kelas tambahan dibangun di sekolahku karena meningkatnya jumlah murid.

Ada empat ruangan kelas baru yang dibangun di gedung sekolah yang sudah tua itu; yakni kelas A sampai D. Kelas A, B, dan C dibangun tanpa kesulitan yang berarti. Namun lain halnya dengan kelas D.

Para tukang yang terlibat dalam pembangunannya mengalami insiden sehingga luka-luka. Beberapa orang bahkan meninggal karena sebab yang misterius. Selain itu banyak kejadian aneh terjadi selama proses pembangunannya.

KAIDAN: PLATFORM

 

KAIDAN

Seorang pria sedang berdiri di tepi peron kereta api. Biasanya, ia akan mendengarkan musik atau membaca buku untuk sekedar membunuh waktu. Namun hari itu, tanpa alasan yang jelas, pria itu tak melakukan apapun, hanya menatap ke rel kereta.

Pada saat itu, ia memperhatikan ada sesuatu di antara peron tempatnya berdiri dan rel kereta api di bawahnya.

Tak salah lagi, ia melihat tangan manusia. Tangan itu berpegangan pada tepi peron.

KAIDAN: “KANA”

 

KAIDAN

Ada seorang gadis yang amat manis bernama Kana. Banyak orang menyayanginya, termasuk kakeknya yang amat mencintainya melebihi apapun.

Suatu hari, kakeknya menderita sakit yang amat parah dan harus dirawat di rumah sakit. Dokter sudah angkat tangan karena tak mampu lagi mengobati penyakit sang kakek. Menyadari umurnya tak panjang lagi, sang kakek memanggil Kana untuk menyampaikan pesan terakhirnya.

KAIDAN: SLIDING DOOR

 

KAIDAN

Aku sedang berada di kamarku ketika anakku yang berumur 3 tahun tiba-tiba berlari masuk dan menutup pintu geser kamarku. Tak hanya menutupnya, ia juga memeganginya agar tidak terbuka.

“Apa yang terjadi, Nak?” tanyaku heran.

Ia tak menjawab, hanya bernapas dengan terengah-engah.

“Kenapa kau menutupnya?”

“Di ... dia akan masuk ...”

RIDDLE DDD: BERDOA

 

Semenjak kecil aku tinggal di Jepang karena ayahku menikah lagi dengan wanita Jepang. Ketika ayahku meninggal, iapun dimakamkan dengan adat Jepang, bahkan aku juga menjadi penganut Shinto. Hari ini di rumah sendirian, aku berdoa untuk mendiang ayahku semalam suntuk. Aku menyalakan dupa dan mulai memejamkan mata untuk berdoa.

“Krik krik krik ...”

RIDDLE DDD: “BANGUN!”

 

“Hei, bangun! Hari ini pernikahan adikmu!”

RIDDLE DDD: BERKAT

 

Seorang pemuda bernama Shitayama bekerja di sebuah jasa pemakaman dan berkunjung ke sebuah kuil. Beberapa bulan ini usahanya seret dan ia berharap mendapatkan hasil yang baik pada kertas ramalan omikuji-nya. [silakan googling sendiri apa itu omikuji]

RIDDLE DDD: OCD

 

Kanazawa adalah seorang yang amat metodis karena menderita OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Ia terobsesi menata sesuatu dalam urutan yang rapih. Apalagi semenjak ia tinggal sendiri, tak ada yang mampu membendung kebiasaanya itu.

RIDDLE DDD: KOTATSU

 

Pada bulan Desember, udara amat dingin. Maka aku memutuskan untuk menghangatkan diri di kotatsu [Note: kotatsu adalah meja dengan selimut dan penghangat di bawahnya, tapi jangan sekali-kali googling “jeruk di atas kotatsu”]. Selain itu, aku membawa beberapa butir jeruk untuk kunikmati. Aku meletakkan jeruk-jeruk itu di atas kotatsu.

RIDDLE DDD: SEKARAT

 

Sebuah keluarga yang miskin diguncang musibah saat anak mereka masuk rumah sakit. Menurut kata dokter, umurnya sudah tak panjang lagi. Putus asa, sang ibu masuk ke kamar anaknya dan berkata.

“Ulang tahunmu minggu depan. Kau mau apa?”

RIDDLE DDD: PEMBURU HARTA KARUN

 

Semalam aku bermimpi.

Aku berada di sebuah lapangan dan tengah menggali dengan sekopku. Seteah lama menggali, ujung sekopku mengenai sesuatu yang keras. Dari sela-sela tanah, tampak cahaya yang amat berkilauan. Tak salah lagi, aku menemukan emas yang terkubur!

RIDDLE DDD: SORRY SORRY

 

Temanku tiba-tiba bertamu ke rumahku pada larut malam.

Kondisinya amat aneh.

Matanya menatap kosong dan ia tengah memegang sebilah pisau di tangannya.

RIDDLE DDD: LIFT

 

Aku berada di lantai paling atas department store, menikmati pemandangan kota yang cantik dari atas sana. Aku mulai merasa lapar. Restoran ada di lantai 4, jadi aku menekan tombol untuk memanggil lift.

RIDDLE DDD: LATE PHONE CALL

 

(Cerita ini sengaja tak kuterjemahkan karena akan merusak riddlenya. Cerita ini mirip dengan Aka Manto, yakni urban legend yang mengatakan akan ada sosok yang berada di dalam toilet menanyakan pada kita, “Pilih merah atau biru?”. Jika kita menjawab merah, maka kita akan ditusuk hingga mati berlumuran darah. Jika menjawab biru, maka darah kita akan dihisap hingga tubuh kita menjadi kebiruan).

***

My phone rang late at night.

I picked it up while half asleep.

"Hello...?"

RIDDLE DDD: PETI MATI BERKACA

 

Saat ini aku berada di dalam peti mati berkaca. Ayah dan ibu pergi meninggalkanku di dalam sini. Cahaya bisa masuk ke peti mati kaca ini jadi aku tidak takut. Namun aku haus. Aku ingin minum!

RIDDLE DDD: BUNUH DIRI

 

Seorang pria sedang merokok di balkon apartemennya ketika ia melihat sesuatu.

Di depannya, seorang wanita terjatuh dari atap.

RIDDLE DDD: JENDELA BELAKANG

 

Kejadian ini berlangsung ketika aku berada di dalam mobil, menunggu lampu merah berganti menjadi hijau.

Tiba-tiba aku mendengar suara tepukan dari arah jendela belakang mobilku.

“Hah? Siapa itu? Apa polisi?”